Ikuti kami di Sosial Media

Ikuti Sosial Media Kami

KETIKA JENDERAL AH NASUTION MENUMBANGKAN REZIM SOEKARNO

 KETIKA JENDERAL AH NASUTION 
MENUMBANGKAN REZIM SOEKARNO



Adalah salah kaprah, jika menganggap bahwa Soeharto lah yang menggulingkan Presiden Soekarno dari tampuk jabatan presidennya.

Jika kita melihat fakta sejarah, Jenderal Abdul Haris Nasution adalah orang yang paling berperan dalam menjatuhkan Soekarno dari jabatan-nya sebagai Presiden Seumur Hidup.

Pada saat tragedi G30S/PKI, Jendral AH Nasution menjabat sebagai Menteri Kompartemen Pertahanan dan Keamanan serta menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Bersenjata.

Dia adalah target utama yang harus dihilangkan oleh gerakan tiga puluh September. 

Kegagalan dari Pasukan G Tiga Puluh S yang terdiri dari Pasukan Cakrabirawa yang didukung Batalyon 454 Diponegoro dan Pasukan Pengaman Pangkalan serta Sukarelawan Pemuda Rakyat untuk menangkap dan membunuh Nasution adalah awal dari serangan balik yang maha dasyat untuk Soekarno dan Dewan Revolusi.

Nasution adalah seorang Jenderal paling senior di Angkatan Bersenjata dan Angkatan Darat yang menolak konsep Nasakomisasi semua lembaga pemerintahan termasuk juga Angkatan Bersenjata. 

Selain itu ia bersama dengan sebagian besar Jendral Angkatan Darat juga setengah hati atau terpaksa menyetujui pada perintah Presiden Soekarno untuk menyerang Malaysia.

Mereka tak mau nyawa para prajurit digadaikan untuk ambisi pribadi Soekarno.

Apalagi dalam perang tersebut, Ternyata ada upaya penyebaran paham komunis oleh PKI dengan menyokong perjuangan Partai Komunis Malaya.

Apalagi Para relawan komunis yang disusupkan juga dipersenjatai dengan senjata kiriman dari negara komunis, yang nantinya bakal diusulkan oleh ketua CC PKI, DN Aidit untuk menjadi angkatan kelima.

Nah, dalam peristiwa 1 Oktober 1965 dini hari itu, Nasution ternyata berhasil lolos dengan luka di kaki.

Dari tempat persembunyiannya, Nasution meraba-raba korps pasukan mana yang setia dan bisa digerakkannya.

Disaat itulah Nasution mendengar bahwa, Mayor Jendral Suharto yang menjabat sebagai Pangkostrad telah mengambil alih pimpinan Angkatan Darat  yang lowong karena aksi penculikan dan pembunuhan Menteri Panglima Angkatan Darat Letnan Jendral Ahmad Yani oleh pasukan G Tiga Puluh S.

Namun pada masa itu jabatan Panglima Komando Strategis Cadangan Angkatan Darat (kostrad) tidak membawahi pasukan, berbeda dengan sekarang.

Beruntungnya, Pangdam Jaya Mayor Jendral Umar Wirahadikusumah, yang telah ditelepon istri Nasution tentang aksi penculikan para jendral, 

datang dengan pasukannya merapat ke Markas Kostrad. Maka pasukan kodam  Jaya menjadi pasukan pertama Suharto.

Selain itu, Suharto juga berusaha memanggil dan meminta kesetiaan komandan RPKAD Kolonel Sarwo Edhie Wibowo dan pasukan-nya.

Meski awalnya Sarwo Edhie ragu-ragu, namun setelah tahu bahwa Jendral Nasution selamat dan berada dipihak Suharto, maka Sarwo edi pun siap mengikuti perintah Suharto.

Dan Setelah memiliki pasukan dan kelengkapan-nya, Soeharto yang telah mengetahui bahwa Nasution masih selamat. Kemudian meminta Jendral Nasution untuk datang ke markas Kostrad.

Di sinilah Nasution kali pertama mendapat perawatan atas luka-lukanya dan melancarkan serangan balik.

Sebagai Menteri Pertahanan dan Keamanan.

Nasution memberi perintah pada Soeharto untuk menjaga kesiagaan pasukan Angkatan Darat sembari menyusun serangan balasan.

Dari markas TNI Angkatan Udara di Halim. Presiden Sukarno memanggil semua menteri dan panglima keempat Angkatan. 

Dimana Nasution  adalah orang pertama yang membangkang perintah Presiden Sukarno, Bahkan ia kemudian memerintahkan kepada Pangkostrad Mayjend Suharto dan Pangdam Jaya Mayjend Umar Wirahadikusumah untuk tidak datang.

Ternyata dari Halim, sesuai arahan Dewan Revolusi, Presiden Soekarno langsung menunjuk Mayjen Pranoto Reksosamodra, sebagai Menteri Panglima Angkatan Darat menggantikan Letnan Jendral Ahmad Yani.

Mengetahui ini, Nasution segera memanggil dan mengamankan Pranoto di Markas Kostrad, Dan Pranoto pun dibrifing oleh Nasution agar tidak menerima jabatan itu.

Hal itu dikarenakan, posisi pimpinan Angkatan darat sementara ini sudah dipegang oleh Pangkostrad Suharto dimana sebagai menhankam Kasab, Nasution telah menyetujuinya.  

Sementara situasi menjadi runyam, ketika Menteri Panglima Angkatan Laut, Laksamana Madya RE Martadinata datang ke Makostrad sambil membawa Surat Keputusan Presiden Sukarno tentang pengangkatan Mayor Jendral Pranoto reksosamodra sebagai Menpangad.

Ditengah situasi itu, munculah Jendral Nasution yang mendesak kepada menteri Panglima Angkatan Laut RE Martadinata untuk tidak mencampuri urusan Angkatan Darat. 

Dikatakan Nasution, bahwa soal pimpinan Angkatan Darat sementara ini sudah dipegang Mayor Jendral Suharto, adapun penunjukan mayjend Pranoto adalah suatu hal yang tidak dapat diterima karena tidak memberitahukan kepadanya sebagai atasannya di Angkatan Darat, padahal ia masih hidup.

Dan setelah mendapat penjelasan tentang duduk perkara kejadian, Laksamana madya RE Martadinata pun memahami dan mematuhi perintah Nasution.

Bahkan kemudian Nasution meminta bantuan Panglima Angkatan Laut, Martadinata untuk memanggil pasukan elit Angkatan Laut KKO untuk bergabung dengan mereka.  Dimana sebelumnya Jendral Nasution adalah warga kehormatan KKO TNI Angkatan Laut.

Bukan itu saja, Nasution juga berhasil memanggil batalyon 827 Para Kujang Siliwangi. Sementara Suharto sendiri, melalui Pangdam Brawijaya Mayjend Basuki Rahmad dan Kasi intelnya Kolonel Yoga Sugama ternyata cukup berhasil mendekati Batalyon 530 Para Brawijaya yang terlantar dan kelaparan untuk merapat ke Makostrad. 

Begitulah dengan kekuatan gabungan pasukan dari Kodam Jaya, Batalyon 530 Brawijaya, RPKAD dan pasukan KKO, sukses memukul balik Pasukan G Tiga Puluh S dan memaksa Presiden Soekarno untuk segera meninggalkan Halim dan kembali ke istana negara.

Akhirnya, Nasib Gerakan 30 September dengan Dewan Revolusi nya pun menjadi berantakan.


Subscribe to receive free email updates:

3 Responses to " KETIKA JENDERAL AH NASUTION MENUMBANGKAN REZIM SOEKARNO"

  1. 😩 kalau bikin konten sejarah yang betul ya! Jangan hoax hoex, bikin mules dan neq nanti. 🤮🤢

    BalasHapus
  2. M
    Mereka (G 30 S /pKI) punya makar. ALLAH juga punya makar.

    Sesungguhnya ALLAH sebaik baiknya punyabmakar.
    Maka hancurlah pki ditangan p. Harto.
    Bersukur pd ALLAH. Dg rahmatNYA pki pun akhir bubar.
    Akan tetap kita bgs indonesia hrs tetap waspada bhw ideologi komunis masih ada.
    Bila lengah, tahu tahu komunis bisa bangkit.

    BalasHapus